Pagi ini
ku tuangkan secangkir rindu
lalu ku seduh uap membisu
pada bilik cangkir bibir beradu
aku menyeringit
bibir merah mu masih terbesit
mengadu dengan bola mata
bersama luka yang menganga
sungguh,
tidak ada kepahitan
yang lebih nyala kau usaikan
pada rumput gersang di halaman
memungut duka
mengeram luka
lalu, biarlah menjadi abu
karena ini hanya tentang kamu
Binjai, 14 Maret 2020
Binjai, 14 Maret 2020
Comments
Post a Comment